What Makes You Perfect (1)

What makes you perfect?
When I have families, friends, and.... husband (daughter and son, soon) at once 
♥ all of these makes me totally feel perfect. So lovely!

Sepekan setelah acara resepsi pernikahanku berlalu. Sepekan juga aku hidup dengan orang baru dalam keseharianku. Tidak banyak yang berubah, namun banyak yang harus disesuaikan dan kegiatan 'saling' yang dilakukan. Pernikahan itu adalah sebuah moment sakral dalam sebuah rentetan kehidupan. Bagi aku adalah moment yang paling sakral. Moment di mana seorang pria meminta izin kepada orang tua untuk meminang kita. Permintaan untuk dimilikinya. Saat ijab qobul telah diucapkan maka seorang perempuan telah sah seutuhnya untuk mendampingi seorang lelaki yang berani memintanya. Baiklah, selanjutnya tema pembahasan akan kita lanjutkan pada hal-hal yang bersifat praktek di lapangan. Sifatnya sharing, yaa :')

Well, bagi para perempuan yang ingin melaksanakan hajat pernikahan ada beberapa tips untuk mempersiapkan moment istimewa ini. Ada baiknya rencana pernikahan dipersiapkan dari jauh hari agar lebih sempurna dan tidak menyesal di belakang, is that because menikah cuma sekali dalam seumur hidup bukan? Pertama, pastikan cowok yang akan menikahi kita masih single available dan bukan suami orang! Persiapan jasmani dan rohani sangat penting. Kita harus sehat secara fisik dan batin kita juga harus mantab (memiliki ketetapan hati). Sangat dianjurkan mengkonsumsi vitamin untuk menjaga stamina tubuh, rajin berdoa (doa yang lebih) dan tetap ikhtiar qobla wa ba'da tanggal walimah tiba. Next ->

Undangan Pernikahan
Desain undangan pernikahan, minimal harus sudah dibuat dan dipesan ke percetakan minimal tiga bulan sebelum hari H. Wajib disebarkan minimal satu bulan sebelum hari H sebagai antisipasi agar tidak tertinggal. Untuk contoh undangan, kamu harus coba searching dan mulai membandingkan desain-desain undangan yang udah ada sebelumnya. Menambah inspirasi dan pandangan kita, khususnya bagi saya yang tak pandai dalam hal desain mendesain.  

Rias Pengantin
Rias pengantin termasuk hal yang vital dalam sebuah prosesi pernikahan. Kapan lagi kita dipoles bak Raja/Ratu yang dipertontonkan kepada banyak orang selain saat moment menikah. Hal ini juga mengundang komentar dari khalayak umum. Yang pasti riasan make up bagus akan menguntungkan diri kita sendiri. Kita nyaman dengan apa kita kenakan untuk diabadikan dalam jangka waktu panjang. Agar tidak melelahkan dalam pencarian sebuah rias pengantin, bisa dimulai dari testimoni orang terdekat baik keluarga maupun teman-teman yang telah menikah. Rekomendasi dari yang telah menikah akan sangat bermanfaat. Amati photo album model riasan mereka, koleksi baju, dekor, dan sikap si perias tentunya. Hal ini sangat bermanfaat untuk kenyamanan kita saat berkomunikasi dengan mereka. Ohya jangan lupa minta bonus make up untuk akad nikah. Jika ingin lebih mengena biasanya gaun yang dikenakan ijab qobul adalah gaun pribadi. Aku pribadi memakai kebaya wisuda. Kebaya yang aku kenakan pada moment kelulusan S1 dan kostum yang sama saat prosesi lamaran yang mengejutkan setelah acara wisuda usai. Namun tidak perlu khawatir jika tidak memiliki gaun atau takut tidak akan terpakai, bisa meminjam gaun atau wardrobe milik rias pengantin.

Lokasi Pernikahan
Penentuan lokasi nikah adalah salah satu tema vital yang harus dirundingkan oleh kedua mempelai. Pernikahan di satu lokasi tentu akan lebih menghemat biaya, melihat biaya pernikahan bukanlah suatu yang sedikit. Sehingga perbincangan pelaksanaannya pun harus matang. Awalnya aku dan pasangan hanya ingin melaksanakan resepsi satu kali, berhubung orang tua kami menginginkan hal lain maka resepsi pernikahan dilaksanakan di rumah kedua mempelai baik wanita dan di tempat pria yang disebut dengan 'unduh mantu'. Lokasi pernikahan kami di rumah, sehingga perlengkapan sewa harus dilist dengan matang. Contoh: terod, sound system, penerangan, genset, dapur tambahan, janur kembar mayang, dekor dan perlengkapan kursi tamu. Bagi yang melaksanakan resepsi pernikahan di gedung biasanya lebih simple karena segala tetek bengek yang dibutuhkan cukup kita serahkan kepada pihak gedung. Eiitss, baik resepsi di rumah maupun di gedung, checking and controling wajib dilakukan. Finalisasi maksimal pada H-1.

Catering
Karena pesta pernikahan aku di rumah jadi segalanya dikerjakan dan dihandle oleh orang rumah dibantu tetangga terdekat. H-2 sebagai calon pengantin, aku masih sempat iris bawang dan membantu beberapa persiapan dapur. Acara pesta pernikahan di Desa aku ini biasa disebut dengan sistem 'piring terbang' di mana hidangan disajikan oleh para pramusaji yang diantarkan ke kursi-kursi tamu. Kalo di kota-kota besar biasa memakai sistem prasmanan atau self service. Cara ini lebih simple karena ada penanggungjawab dari pihak catering, tuan rumah tinggal terima jadi. 

Lain-lain
- Persyaratan pendaftaran ke KUA harus siap minimal satu bulan sebelum hari H. Kira-kira yang dibutuhkan adalah Photo ukuran 2x3, 3x4, 4x6 masing-masing 4 lembar, fc ijazah pendidikan terakhir, fc KTP, fc KK, dan uang administrasi. Untuk pernikahan yang dilangsungkan di kantor KUA dikenakan biaya Rp30.000 acara di rumah (mengundang naib) dikenakan biaya Rp600.000.
- Souvenir Pernikahan dapat dijumpai di banyak tempat. Agar tidak mengeluarkan banyak biaya, kita bisa mendatangi pasar khusus penyedia souvenir pernikahan. Biasanya harga lebih bersaing dan variatif. Untuk wilayah Jakarta ada beberapa pilihan seperti Pasar Jatinegara, Asemka, dan Pusat Grosir Cililitan.
- Tes kesehatan pra menikah adalah hal yang sangat dibutuhkan. Seperti pemeriksaan sel darah kedua pasangan, tes HIV, deteksi penyakit kelamin dan lain-lain yang mana kesemuanya bersifat persiapan fisik pra nikah yang ditujukan untuk menghasilkan keturunan dengan kualitas oke. Namun tes ini tidak wajib, tergantung kesepakatan kedua pasangan. Kalo aku sendiri hanya tes wajib syarat dari KUA yaitu surat keterangan sehat kedua mempelai dan bukti suntik TT bagi calon mempelai perempuan.
- Bulan madu atau yang dikenal dengan honeymoon juga perlu tapi hal sekunder yang kesekian. Karena sama-sama orang pramuka, saya dan suami suka dengan nuansa berpetualang, jadilah kami memilih DIENG untuk mendaki puncak Si Kunir yang eksotis dengan golden dan silver sunrise-nya. Tujuan bulan madu hendaknya juga dirancang dari jauh hari. Waktu booking yang panjang berpengaruh pada harga paket wisata maupun biaya penginapan. Akan sangat jauh berbeda jika kita pesan hotel on direct, tentunya harga lebih mahal. Rencanakan tujuan wisata dari jauh hari untuk menghemat energi dan biaya. 

Sebelumnya aku pengen berterima kasih banget untuk kehadiran teman-teman di moment bahagia pernikahan aku kemarin. Kehadiran kalian adalah kado paling spesial, Jujur! Apalagi waktu dengar mas Han (baca: Hanafi Rais) direncanakan akan hadir, meski tertunda karena putranya harus masuk Rumah Sakit. Denger kabar (akan) kehadirannya aja sudah sangat membahagiakan, apalagi kalo beneran datang aku pasti pingsan. Dan seluruh keluarga kerabat KIBAR Jakarta, Semarang, Jogja, dan Surabaya. Lengkap dan itu mencengangkan, kejutan! Keluarga Cemara (Fellowship Universitas Paramadina 2009) yang mengirim perwakilannya ke Ponorogo. Teman-teman Al-Iman dan seluruhnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. MMMuuuaachhh... 

Lalu, ada yang mau menambahkan? Silahkan...

Ohya, aku punya catatan berharga bagi seorang mempelai pengantin. Bagi aku hadits ini cukup bermakna untuk diketahui para perempan khususnya yang telah bertitle seorang 'istri'. Isinya sebagai berikut:

Terdapat satu hadits dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Siapakah wanita paling besar haknya atas wanita?" Beliau menjawab: "Suaminya."
Aku bertanya lagi, "Lalu siapa manusia yang paling besar haknya atas laki-laki?" Beliau menjawab, "ibunya." (HR. al-Hakim, namun hadits ini didhaifkan oleh Al-Albani dalam Dhaif al-Targhib wa al-Tarhib, no. 1212, beliau mengingkari penghasanan hadits tersebut oleh al-Mundziri)

Dengan demikian maka, bagi wanita haruslah lebih mendahulukan ketaatan kepada suami daripada ketaatan kepada orang tuanya. Namun jika keduanya bisa ditunaikan secara sempurna dengan izin suami, maka itu yang lebih baik. Wallahu Ta'ala A'lam.

Lutfi Khoiri Rosyida & Anwar Fuadi


Comments

Popular Posts