What Makes You Perfect (2)

Bagi gue moment pernikahan adalah moment emas dari setiap pasangan. Oleh karenanya gak bakal habis cara untuk membicarakan atau sekedar mengenangnya. Meski dokumentasi photo dan video telah banyak tersimpan, namun gue belum puas kalo belum mengabadikan lewat tulisan tiap moment terindah dalam hidup gue. Khususnya saat acara resepsi pernikahan kemarin.

Akad Nikah
H-1 sebelum acara akad nikah berlangsung, gue ngrasa heran ngga deg-deg an sama sekali. Kayak cerita orang-orang kebanyakan. Baru setelah gue bangun tidur itu jantung kayaknya bertengger di samping tangan gue. Udah copot rasanya. Detaknya terasa sangat hebat hingga menimbulkan kegugupan yang sangat. Moment paling deg-deg an adalah saat di mana akad nikah akan berlangsung. Harusnya acara penting layaknya akad nikah dan resepsinya harus diadain gladi bersih deh. Upacara bendera aja ada gladi resiknya, gimana bisa moment pernikahan yang paling fenomel dari hidup tiap pasangan ngga ada gladi bersihnya. Well namun acara akhirnya tetap berjalan dengan lancar. Hamdalah.

Resepsi Nikah
Kalian tahu hal yang paling membahagiakan di hari bahagia gue adalah kehadiran sahabat, guru, saudara, dan para kerabat lainnya. Kehadiran orang-orang yang turut memeriahkan kebahagiaan kami berdua. Hadiah dan kado sungguh tak bernilai tanpa kehadiran orang yang memberikannya. Teman-teman hadir dengan lantunan doa atau bahkan hanya menyisakan senyuman disertai ucapan selamat. Itu teramat sangat membahagiakan. 

Satu hal yang harus kita tahu bahwa membagi undangan via personal (sms, wa, bbm, dll) itu sangat diperlukan lho. Jangan sampai karena sekarang ada media sosial membuat kita lupa menghubungi kawan, sanak, kerabat melalui undangan personal. It means nggak harus ngasih undangan fisik, at least kita ngomong langsung ke orang yang kita tuju untuk kita undang. Hal-hal kecil semacam itu bermakna cukup besar lho, khususnya bagi penulis. Gw pribadi cukup menghargai undangan seseorang yang meskipun karena halangan tertentu kita tidak bisa hadir. Namun pemberian undangan secara personal adalah sebuah nilai penghargaan. So, bagi yang merencanakan hari besar pernikahan wajib memperhatikan hal ini. Bahkan undangan fisik tidak lebih bermakna dari sms singkat kita untuk ngundang seseorang.

Ucapan Terima Kasih
Layaknya film yang tayang selalu mencantumkan nama-nama yang turut membantu keberhasilan selesainya sebuah film. Gue juga pengen ngucapin my deepest thanks ke teman-teman yang cukup mengena di hati gue di moment pernikahan kemarin. 

AL-IMAN
Ini sekolah gue 7 tahun tinggal di sana, berbaur bersama, hidup selama itu barengan dan I hope it will lasts forever. Pimpinan pondok, asatidz/ustadzat, kakak alumni, adek alumni, dan teman-teman seperjuangan 014 tentunya. Setiap ketemu sama temen-temen marhalah Al-Iman selalu ngebuat gue young and wild. Selalu indah detail cerita yang kita punya. Meski isinya hukuman dan terpuruknya kami dalam menjalani sebuah fase di pondok dulu, tetap saja kejadian-kejadian itu bisa dikemas menjadi kenangan yang indah yang gue pribadi ngga mau nglupain. Terima kasih atas kedatangan man-teman.

Al-Iman Putri
Al-Iman Putra

PARAMADINA
Hidup di Jakarta awalnya menjadi kejadian yang teramat mengerikan bahkan menakutkan untuk sekedar dibayangkan. Namun keberadan Paramadina Fellowship 2009 alias temen-temen gue yang bernasib sama, yang datang dari seluruh penjuru kota di Indonesia untuk mendapatkan beasiswa studi di Universitas yang sama. Yakk 4 tahun awal di Jakarta gue hidup bareng mereka. Keluarga kecil gue lah di sini. Meskipun cuma perwakilan 3 orang, hal tersebut tidak lebih membahagiakan selain punya kalian. Terima kasih Selly, Vina, dan Anggi.
Karena dateng serombongan dari Jakarta, gue juga pengen ucapin makasih ke rekan kerja suam a.k.a Anwar Fuadi dari RAIFA Indonesia. Temen seangkatan suam di kampus Paramadina yang akhirnya sekarang jadi rekan kerja. Juga rekan kerja suam dari PPM Manajemen. Sebuah kehormatan bagi kami mempelai berdua dengan kehadiran kalian. Terima kasih terima kasih terima kasih.

Paramadina, Raifa, PPM Manajemen


Komunitas Indonesia Baru ( KIBAR )
Surprise banget yang satu ini. Blas nggak ada kabar dan ternyata ngasih kejutan. Selain kepala sekolah nya (bang Bintang Mustari Mangkauk) datang langsung dari Jakarta, ternyata beberapa wali amanat juga hadir. Mas Ova (Arif mustafa Al-Bunny) dan sekeluarga datang dari Jogja. Mas Windi (Windiarto Kardono) beserta beberapa rekannya datang dari Surabaya. Mas Ari Sugiarto bersama beberapa teman-teman Kibar lainnya datang dari Semarang. Ini lebih dari kejutan. Bahkan setelah denger cerita dari bunda kalo sebenernya mas Han (Ahmad Hanafi Rais) dijadwalkan hadir juga, namun mengurungkan niat karena putranya harus diopname di rumah sakit. Aaargh denger kabar mas Han mau dateng aja udah segitu girangnya, apa jadinya kalo beliau dateng beneran yaa. Bahkan deg-deg an gue bisa jadi teralihkan ke pesona beliau. #eeeh

KIBAR Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Semarang

Keluarga, tetangga, teman-teman lainnya yang nggak bisa gue sebutin satu-persatu. Abi dan Umi dari Jakarta yang bahkan meluangkan waktu untuk hadir meski hanya untuk bersalaman sudah terima kasih sekali. Sungguh tiada yang lebih membahagiakan gue selain kehadiran kalian semua. Terkait hal-hal yang belum gue cantumin di What Makes You Perfect (2) akan tayang di WMYP (3) yaa.... 


Comments

Popular Posts