Bayi Oblique Dengan Lilitan Tali Pusar Di Leher Lahir Secara Normal


Seperti cerita sang kakak, kisah Ali juga harus tertulis di blog biyunk. Sebagai kenangan, kelak Ali akan membaca tulisan ini. Itulah kenapa hari kelahiran bagi saya harus dirayakan. Perjuangannya dahsyat bagaimanapun cara keluarnya. Kita akan mengingat saat-saat kontraksi di mulai hingga moment lahir. Moment yang tak mungkin terlupakan. Tulisan ini sekaligus berbagi informasi kepada siapa saja yang membutuhkan insight tentang persalinan normal. Ali lahir dengan jalan yang tak biyunk sangka namun sesuai dengan harapan. Begini kronologinya:

Kamis, 17 Oktober 2019
HPL Ali, belum merasakan kontraksi apapun, hanya brixton hicks sesekali. Padahal dari 2 minggu sebelumnya sudah mulai mengoptimalkan hal-hal yang dapat memicu kontraksi atau induksi alami. Nah ini yang favorit, makan durian. Sayangnya di Ponorogo gak ada montong. Coba cek ke puskesmas dan diperiksa oleh bidan yang berbeda dari bidan yang biasa memeriksa. Posisi bayi ternyata oblique (oblig), kepala bayi miring ke sebelah kiri. Waktu USG terakhir di usia 32 minggu memang nampak jelas bahwa kepala bayi berstatus LOT (Left Occiput Transverse). Posisi ini adalah posisi antara posterior dan anterior. Keadaan oblig memungkinkan persalinan normal namun membutuhkan waktu yang lebih lambat dan kontraksi yang lebih menyakitkan karena nyeri punggung. Saya pikir posisi janin saat itu sudah pada tahap anterior (muka janin menghadap perut ibu), karena bidan Lia yang memeriksa saya pada minggu ke-36 kehamilan bilang kalo kepala sudah masuk panggul. Ternyata masuk minggu ke-40 posisi janin belum berubah. Posisi oblig bisa diubah jika diketahui lebih dini dengan latihan-latihan. Karena saya tahu kondisi oblig ini masih berlangsung saat HPL maka tinggal kekuatan doa yang dapat mengubahnya. Semoga tidak menjadi kendala yang berarti ketika persalinan nanti. 

photo USG minggu ke-32

Jum’at, 18 Oktober 2019:

  • 09.00 WIB: Keluar flek pertanda pembukaan jalan lahir dimulai, belum muncul kontraksi.
  • 10.30 WIB: Berangkat ke PCC nobar Maleficient bareng temen. Kalo jalan-jalan di mall kan gak capek ya. Saya mikirnya begitu.
  • 11.30 WIB: Film mulai, kontraksi aktif datang, secara teratur tiap 20 menit sekali, lalu 10 menit dan semakin sering. Masih bisa dinikmati. Film usai langsung bergegas pulang, dengan santai tanpa tergesa.
  • 14.30 WIB: Tiba di rumah, menanti ayah pulang dari Pacitan. Syukurlah ayah datang on time.
  • 15.30 WIB: Berangkat ke Puskesmas, tiba di Puskesmas dengan pembukaan sempurna (10) namun posisi kepala bayi masih tinggi. Persiapan persalinan dan lain sebagainya kurang lebih memakan waktu 30 menit.
  • 16.20 WIB: Dan proses mengejan berlangsung kurang dari 30 menit, Ali terlahir ke dunia dalam keadaan terlilit tali pusar di lehernya. Tangisnya baru terdengar saat bidan melepas ikatan tali pusar tersebut. Ali menjalani IMD selama kurang lebih 1 jam. Dalam hati bersyukur, untung nggak USG di minggu akhir kelahiran. Pastilah dokter menyarankan jalan kelahiran selain normal jika terlihat ada lilitan tali pusar di lehernya. Padahal setiap periksa rutin bulanan, kalo nggak USG rasa hati nggak puas. Berhubung berniat melahirkan di puskesmas, jadi mau nggak mau ya harus diperiksa bidan. 

Sesaat setelah kelahiran Ali banyak yang bertanya, "wah enak ya bisa lahir cepat, kok bisa?". Kemudian ada yang menimpali, "itu sudah garis tangan Tuhan, kalo dibikin cepet ya bisa aja". Ya betul, semua yang terjadi dalam hidup kita memang telah tertulis. Tetapi ada usaha dari manusia yang bisa merayu Tuhan untuk mengubah takdirNya. Contohnya saja rezeki, apakah jika kita tidak mencarinya bisa datang sendiri? Persalinan cepat bisa diupayakan lho. Coba deh cek website bidankita. Banyak informasi tentang persalinan yang membuat para ibu lebih siap dalam menyambut kelahiran buah hati. Sekedar berbagi informasi bagi para ibu dan calon ibu yang menginginkan persalinan normal. Ini adalah kegiatan yang saya lakukan menjelang persalinan:
  1. Niatkan dalam hati bahwa saya menginginkan persalinan secara normal dari awal hamil. Selayaknya niat dalam shalat, saat kita membaca niat tersebut tangan bergerak melakukan takbiratul ihram. Ada keinginan yang dimulai dengan usaha dan bukan kata-kata hampa.  
  2. Cari kesibukan. Meski saya sepenuhnya berprofesi sebagai IRT, namun saya terus mengupayakan dan memberdayakan diri dengan gerak. Jangan sampai perut yang kian besar menjadi penghalang atau membuat malas untuk beraktifitas. 
  3. Lakukan senam atau yoga kehamilan secara rutin. Gerakan-gerakan dalam senam hamil dan yoga pregnancy telah dirancang khusus untuk mempermudah kelahiran bayi. Jangan hanya mengandalkan jalan kaki pagi sambil digandeng suami ya. 
  4. Konsumsi buah kurma sejak hamil dini. Beberapa penelitian menyatakan bahwa konsumsi kurma saat hamil akan mempercepat pembukaan menjelang kelahiran bayi.
  5. Periksa kehamilan rutin setiap bulan. Saat kita ada keluhan-keluhan, segera konsultasikan dengan dokter. Segera tangani dan tuntaskan keluhan tersebut. Kita bisa meminimalisir kendala-kendala yang sekiranya menyulitkan persalinan normal. Termasuk memilih tenaga kesehatan yang akan membantu persalinan kelak sedini mungkin. Saya sendiri periksa ke beberapa bidan dan dokter sebelum menentukan pilihan yang buat hati nyaman.  
  6. Doa. Ini adalah kekuatan besar yang sangat berpengaruh atas usaha yang kita lakukan. 
Selebihnya makan makanan sehat dan bernutrisi, jaga kondisi hati agar selalu bahagia. Dalam kasus saya, kegiatan berkendara motor sepertinya juga berpengaruh terhadap proses pembukaan jalan lahir. Tapi ini tidak disarankan ya. Bayangin aja kalo Ali lahir pas di bioskop saat film berlangsung, pasti masuk berita Jatim. Bisa-bisa terkenal mendadak, kan gak enakan sama Raisa yang bangun karir dari jauh hari. Yang pasti saat kontraksi dimulai, usahakan tetap bergerak dan beraktifitas. Meski proses kelahiran Ali lebih cepat dari kakaknya, namun rasa sakitnya tak tertuliskan dengan kata-kata. Saat berlangsung dan pasca persalinan. Tulang berasa patah-patah tak kunjung menyatu dengan badan. AMBYAR rasane...

Hasil tidak pernah membohongi usaha. Sekiranya ada hal-hal di luar kemampuan kita untuk mencegahnya, serahkan semua kepada Tuhan. Setidaknya kita telah menunaikan kewajiban sebagai  makhluk yaitu dengan berusaha. Semboyan biyunk Ali banget nih, We Do The Best Let's God do The Rest.

Faz Aufa Ali
Semoga menjadi pribadi yang amanah, berilmu tinggi, serta penuh energi untuk menggapai kemenangan dunia dan akherat 





Comments

Anonymous said…
Aku 38w4d posisi oblique juga kak, masih ada kemungkinan untuk bisa lahiran normal ya kak kalo gitu? ☺
Mr. Banana said…
tidak bisa menjawab secara saya bukan ahlinya. yang penting yakin. InsyaAllah ada jalan kak

Popular Posts