Islam Dan Terorisme


Pada saat ini, Islam berada di garis depan dalam kebangkitan kembali kereligiusan yang sedang terjadi di berbagai belahan dunia. Secara keseluruhan, umat Islam tetap sangat terkait dengan agama mereka. Ada juga sejumlah individu dengan latar belakang non-muslim yang beralih memeluk Islam. Bahkan tidak sedikit pula muslimah di kampus saya yang memutuskan berjilbab akhir-akhir ini. Kebangkitan agama, keterikatan muslim kepada agama, dan berpindahnya pemeluk agama lain ke Islam, memberi kita sedikit gambaran tentang peran Islam di dunia saat ini. Dibanding agama lain, saat ini mungkin Islam lebih kuat dalam menyatukan individu dan masyarakat dengan menggunakan ikatan keimanan. Keimanan terhadap Tuhan, sebuah kekuatan transeden di dunia yang dipenuhi ketidakpastian dan kebingungan.

Namun cara seorang muslim memahami dan mengekspresikan keimanan itu kadang dapat menjadi masalah. Ada kecenderungan untuk memahami Al-Qur’an dan Hadits secara harfiah tanpa mempertimbangkan konteks sosio-budaya dan makna yang mendasari larangan tertentu. Bagi sebagian muslim, kekuatan iman seseorang diukur dari tingkat eksklusivitas yang tampak dalam kehidupannya. Eksklusivitas yang hanya memungkinkan interaksi minimal dengan non-muslim. Eksklusivitas yang terlalu menekankan perbedaan pakaian dan identitas seseorang. Eksklusivitas yang menganggap ajaran agama lain sebagai tidak mengandung kebenaran secuilpun. Bahkan ada muslim, untungnya sedikit sekali yang ketaatannya diekspresikan melalui dukungan tanpa pikir ataupun sikap kritis terhadap kekerasan dalam mencapai tujuannya.
Adapun tindakan yang keluar dari ajaran Islam itu dilakukan pula oleh muslim yang salah memahami Islam itu sendiri. Bukan salah Islam melainkan kesalahan pada oknum yang terkait. Pada hakikatnya ungkapan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin adalah benar adanya dan tidak ada pertentangan di dalamnya. Semua agama, mayoritas pastinya juga akan mengajarkan kebaikan kepada umatnya. Dakwaan-dakwaan salah yang sering mampir di telinga kita perlu kita saring sebelum memasukkannya ke dalam imajinasi atau pikiran agar kita semua terhindar dari hegemoni publik. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang beriman dan yang bisa membedakan perkara antara haq dan yang bathil.

Comments

Popular Posts