"Paramadina Fellowship" Beasiswa Penuh S1 Di Jakarta Telah Dibuka

Bisa dapat kesempatan melanjutkan sekolah di Jakarta mungkin nggak pernah terbayang di benak aku. Sejak lulus Aliyah bahkan aku sudah mempersiapkan diri untuk tes SNMPTN di Universitas Negeri di Malang dan Yogyakarta. Aku meluangkan waktu di sore hari untuk kursus soal-soal SNMPTN di Primagama Ponorogo. Untungnya direktur tempat aku mengajar mengizinkannya. Tentu saja beliau mendukung kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan para guru asal tidak mengganggu kegiatan pengajaran sehari-harinya. Kursus yang aku ambil pun membuahkan hasil. Aku lulus di dua Universitas Negeri di Malang dan Yogyakarta sesuai yang aku inginkan. Anehnya aku mengabaikan kapan harus melakukan daftar ulang setelah melihat pengumuman kelulusan. Hingga satu hari sebelum registrasi ulang ditutup, aku mendapat email hasil kelulusan Paramadina Fellowship atau beasiswa S1 yang diberikan oleh Universitas Paramadina yang bertempat di Jakarta.

Paramadina Fellowship 2009 Bersama Rektor dan Tim Panel
Awal mula aku mengetahui beasiswa ini aku langsung tertarik. Nggak ngerti gimana ngebahasainnya yang pasti aku ngelihat masa depan yang cerah meski cuma liat pamflet pengumuman beasiswa tersebut. Form yang dibutuhkan aku kumpulkan satu-persatu. Setelah lengkap aku kirim ke Jakarta dengan menggunakan jasa pengiriman Pos Indonesia. Lewat 5 bulan setelah pengiriman form pendaftaran, aku dihubungi untuk datang ke tahap seleksi di Hotel Santika Surabaya. Dari 1.900 formulir pendaftar yang masuk, aku terpilih menjadi 300 applicants yang berhak mengikuti interview berisi tes pengetahuan umum, bahasa inggris, psikotes, focus group discussion, dan unjuk bakat di depan para tim panel. Dan benar adanya, berhadapan dengan tim panel yang HEBOH dan HEBAT itu seperti melihat masa depan yang bersinar di depan mata. Meski pertemuan kami dengan tim panel sangat singkat, namun petuah dan nasehat yang mereka sampaikan kepada kami sangat mengenang. Hal tersebut menambah keinginan yang kuat bahwa aku harus kuliah di Universitas Paramadina. HARUS!!! Namun teringat para applicants lain yang luar bisa keren saat interview dan unjuk bakat waktu itu sedikit mengecilkan nyali.

Tiba satu hari sebelum daftar ulang Universitas Negeri hasil ujian SNMPTN ditutup, hari itu adalah hari di mana Paramadina Fellowship diumumkan. Abah bahkan yang paling cerewat saat hari tersebut tiba. Di antara ingin mengantarku untuk daftar ulang ke Yogyakarta dan mengunjungi warnet. Setelah melihat namaku tertulis sebagai salah satu penerima beasiswa tersebut aku benar-benar speechless, sambil melirik abah yang bergeming mengucap syukur tiada habisnya. Ekspresi yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Dari 300 applicant, terpilihlah 72 orang yang berhak menerima beasiswa S1 yang dibiayai penuh oleh donor. Donor aku yang baik hati itu bernama The Jakarta Post Fellowship.

Paramadina Fellowship Gathering
Sekarang aku telah menjadi salah satu alumni dari Universitas Paramadina yang memiliki slogan Small But Giant tersebut. Saat ini bahkan aku belum menjadi seseorang yang memiliki karya dan berguna bagi orang banyak. Aku sendiri belum menjadi 'orang' yang sesungguhnya. Setidaknya Paramadina telah memberikan aku bekal untuk melakukan banyak hal yang berguna bagi orang banyak. Paramadina tidak hanya memberikan pengetahuan, iya juga memberikan kami alat untuk menuju kesuksesan. Mengenal sosok Nurcholis Madjid (pendiri Yayasan dan kampus Paramadina) dan belajar langsung dari Anis Baswedan (rektor Universitas Paramadina) adalah sebuah hal istimewa yang tak ternilai harganya. Berkumpul bersama para penerima Paramadina Fellowship sendiri merupakan pembelajaran tanpa henti. Berkumpul dengan orang-orang hebat dari pelosok Indonesia merupakan sebuah bahan bakar untuk memicu semangat kami sehari-hari. Bergabung dengan Paramadina sendiri seperti sedang menjalankan sebuah misi berharga. Misi membangun peradaban.

Berbicara mengapa harus mengambil Paramadina Fellowship ini tentu sangat banyak jika dirinci. Kuliah itu beda banget dengan sekolah. Bangku kuliah mengasah manajerial kehidupan pribadi kita. Bagaimana kita memilah kegiatan antara akademik, organisasi, keluarga, pertemanan, dan waktu buat hura-hura. Melaksanakan semua unsur tanpa meninggalkan salah satu unsur penting lainnya adalah hal yang nggak mudah. Maka dari itu atmosphere kampus harus mendukung kegiatan belajar kita. Di Paramadina, kita dapat berteman dengan orang rektorat, dosen, pihak akademik, office boy, cleanning service, dan seluruh civitas akademika lainnya.  Jalinan pertemanan, iya dan bahkan mereka bisa menjadi keluarga bagi kami penerima Paramadina Fellowship yang jauh dari keluarga asli. Aktifitas kuliah dengan dosen yang dekat seperti teman, membuat kami tidak pernah menemukan rasa bosan. Kehangatan selalu kami rasakan di kampus kecil Paramadina.

Saat ini Paramadina tidak lagi terkenal dengan kampus artis melainkan kampus yang melahirkan para artis di berbagai bidang. Ya seperti saya ini, meski cuma artis penyanyi kamar mandi yang cukup bangga bisa pindah konser di Balaikota DKI (versi abaikan). Di kampus ini jaringan dengan berbagai tokoh Nasional terasa dekat. Mendapatkan kesempatan belajar langsung dari para tokoh yang telah menjadi 'orang' sangat mungkin kita dapatkan. Itulah mengapa di Paramadina belajar tidak hanya sebuah teori. Staff pegawai baik dosen dan rektor kami pun berasal dari kalangan muda. Semangat yang menggebu dan inovasi konstan lahir dari para pemuda. Anis Baswedan, Ph.D rektor kami terdahulu bahkan dinobatkan sebagi rektor termuda pada tahun 2007 lalu hingga menjadi 20 tokoh pembawa perubahan di dunia untuk 20 tahun mendatang versi majalah Foresight yang terbit di Jepang. Dan saat ini rektor baru kami Prof. Firmanzah, Ph.D baru menginjak usia di angka 38 tahun. Pengalaman dan kompetensi nggak perlu diragukan lagi. Teman-teman harus menjadi bukti lahirnya ide-ide segar dari para akademisi muda ini. Bergabunglah dengan Paramadina.
Pendaftaran Paramadina Fellowship 2015 telah dibuka. Kini saatnya giliran kalian untuk mendapatkan kesempatan emas ini. Info pendaftaran dan fasilitas yang kita dapatkan bisa dibuka di link berikut: 

Duta Falsafah dan Agama Tahun 2012

Comments

Popular Posts