Gombalan Ala Dilan Versi Ibu Rumah Tangga


Paris Van Java Bandung

Jadi ibu rumah tangga itu berat Dilan, kamu gak akan kuat. Biar aku saja.

Karir ibu rumah tangga, itu gak cuma hanya. Ada banyak halang rintang di dalamnya. Aku menjalaninya dengan sangat berat. Bayangkan, dulu aku adalah tipe yang gak bisa diem alias selalu mencari kesibukan. Bertemu dengan banyak orang dan berinteraksi dengan dunia luar. Sedang saat ini interaksiku lebih banyak dengan wajan dan panci, mayoritas benda mati.

Dengan kesenderian itu, aku bisa tiba-tiba merasa bersalah dan tidak berguna tanpa alasan. Menyalahkan diri sendiri. Apalagi kalau suami berangkat pagi pulang malam. Gak ada yang diajak ngobrol sama sekali. Tetangga? ya dalam sehari seberapa banyak kita berinteraksi dengan mereka. 2 jam dalam sehari itu sudah luar biasa. Dan yakinlah bahwa stress berlebihan berujung pada kegilaan. Kamu tak akan kuat Dilan, biar aku saja.

Sometimes, I've been thinking about suicide. Is it kinda baby blues syndrome or somewhat. But spending times without nobody is killing me anytime.

Anak yang semula bayi akan tumbuh berkembang dan kelak mendewasa. Saat di usia balita, selalu ada saja yang mengejutkanmu. Saat semua berjalan dengan baik-baik saja, oh wait. Piring kosong yang kau harapkan masuk ke perut ternyata tumpah dan memenuhi ruangan yang telah dengan susah payah kau bersihkan sebelumnya. Mainan yang berceceran tak kenal waktu, air minum yang tumpah dan membuat basah sofa, belum lagi jam mandi yang membuat para ibu berkejaran tiap pagi dan sore hari. Drama korea? Oh NO, selonjoran sebentar aja udah bonus. 

Wahai pemuda, kau tak bisa berpisah dari gadget? Punya anak adalah waktu yang tepat untuk meninggalkan itu semua. Kadang dalam sehari kau bisa tak pegang HP sama sekali. Terbayangkan berapa banyak notifikasi terpending dan menunggu kau baca? Yeah, untungnya duniaku tak selebar layar 5inch dalam gadget. Aku punya buku-buku novel yang bisa aku habiskan lebih dari 3 bulan. Butuh waktu (curi-curi) waktu untuk membacanya. Dan itu menyedihkan bagiku.

Jangan harap kau bisa tidur di malam hari dengan nyenyak tanpa terbangun barang 3-4 kali. Anakmu butuh ASI yang mengharuskanmu terjaga dari mimpi bertemu artis India. Bahkan saat anakmu sakit kau harus menggendongnya semalaman. Aku yang bahkan dulu ujian nasional saja tak pernah begadang, saat ini baru ku rasakan. Rasain! Belum lagi masa toilet training kelak. Aku bahkan belum membayangkannya. 

Namun sejak ku ambil keputusan jadi IRT, aku sadar betul bahwa anak adalah prioritas utamaku. Walau harus banyak ngobrol, bercerita, dan mendongeng tanpa sahutan, tapi senyum dan balasan celoteh bahasa bayi anakku lebih dari luar biasa sebagai balasannya. Selain interaksi dengan anak, sisanya cukup dinding-dinding rumah yang jadi audiensnya. Tak berbalas, kadang cicak menyahut.

Pun suamiku sangat pengertian. Di waktu luang dia selalu berusaha mengajak mencari hiburan. Pada akhirnya keputusan apapun yang kau ambil nanti, entah menjadi ibu rumah tangga atau bekerja, kau harus melakukannya dengan sukacita, dengan gembira. Kelak tak ada stress yang mengalahkan ego. Berat apapun kau tanggung tanpa beban. Kehangatan rumah, kebahagiaan si kecil, dan masa depanmu kelak adalah anakmu. Tak ada kata penyesalan di kemudian hari. Karena saat kau memutuskan intuk menjadi IRT, saat itulah keluarga menjadi poros duniamu.

Ada banyak hal yang dulu tidak aku lakukan sebelum menjadi ibu rumah tangga dan memiliki anak. Aku mencoba membuat daftar di bawah ini. Hal-hal yang sebelumnya tidak pernah aku lakukan sebelum memiliki anak:

  1. Mandi & BAB dengan pintu kamar mandi terbuka
  2. Ditangisi anak kayak mau minggat, padahal cuma BAB & BAK
  3. Menghabiskan lebih dari 30 menit di kamar mandi
  4. Masak dan makan kilat (kadang tanpa dikunyah)
  5. Makan berat lebih dari 3 kali dalam sehari
  6. Tidur di atas 15 jam dalam sehari
  7. Ketemu tukang sayur setiap hari
  8. Makan dengan tangan kiri
  9. Cuci piring dengan tangan kiri
  10. Menyuapi anak dengan tangan kiri
  11. Menghabiskan makanan sisa orang lain (anak)
  12. Tidak nonton bioskop dalam jangka waktu lebih dari setahun
  13. Nongkrong di cafe/restaurant
  14. Tidur dalam perjalanan (naik mobil)
  15. Berhasil baking. Ini adalah hal ajaib yang terjadi dalam hidupku. Seberapa presisi aku menakar tepung dan gula, dulu sebelum punya anak aku tak pernah berhasil melakukan baking.


Comments

Popular Posts