Perjalanan Keluarga: Lombok 7 Hari 6 Malam

Mawun
Catatan ini berisi kesan-kesan tempat yang saya kunjungi dan catatan pengeluaran saya selama perjalanan. Semoga bisa menjadi gambaran para traveler yang ingin berlibur di Lombok. Perjalanan ini dilakukan pada tanggal 3-9 Maret 2018. Ohya, perjalanan ini diawali dengan acara pernikahan Ka Iqbal di Surabaya dilanjutkan dengan liburan.

Day 1
Berangkat dari stasiun Gambir-Surabaya Pasar Turi: 970.000
Makan: 100.000

Day 2
Solaria: 100.000
Kondangan
Go Car: 65.000
Tiba di Bandara International Lombok pukul 16.30WITA
Bakso: 36.000
Pesawat Surabaya-Lombok Praya: 837.000

Day 3
Pantai Selong Belanak
Pinggir pantainya dipenuhi perkampungan nelayan. Spot pinggir pantai penuh warung dan kapal nelayan. Area perkampungan yang agak berantakan dan tidak tertata. Tidak ada tempat untuk sekedar bersantai gratis. Kawasan tepi pantai dikuasai bangunan warung. Kursi pantai disewakan seharga 50.000. Pantai ini banyak dipakai turis untuk belajar surfing. Ada pelabuhan kecil bagi nelayan. Pemandangan pantainya bagus, jarang pepohonan, tidak disarankan datang saat matahari terik.
Parkir mobil 10.000

Pantai Mawun
Suasananya sepi dan tidak terlalu banyak pengunjung datang. Pemandangannya indah. Banyak pohon untuk duduk bersantai. Tersedia gazebo gratis untuk piknik.
Parkir mobil 10.000
Buah Kelapa 10.000

Tanjung Aan
Pantai Tanjung Aan
Di pantai ini terdapat bukit yang bisa didaki. Kita bisa melihat penandangan dari ketinggian. Saat saya datang pantainya sedang surut, jadi panorama pantai dipenuhi batu karang. Di samping pantai ini terdapat bukit Merese yang konon bukit tersebut spot terbaik untuk menikmati sunset.

Pantai Seneq
Menyaksikan peresean, permainan perang pedang adat suku sasak. Dalam olahraga disebut hanggar. Pertunjukan peresian digelar sebagai rangkaian dari acara Bau Nyale yang diperingati tiap tahunnya. Banyak rangkaian acara dan pertunjukan lain yang meriah dalam agenda Bau Nyale tahun ini. Festival Bau Nyale diadakan untuk mempertahankan dan mengenalkan budaya suku asli Lombok, Sasak.

Pantai Kuta Mandalika
Pusat keramaian Lombok Tengah berada di sekitar pantai ini. Banyak bangunan hotel, cafe, dan tempat hiburan di sekitar wilayah ini. Kawasan Mandalika ini sedang mengalami pembangunan besar. Jika anda ingin ke Lombok 1-2 tahun ke depan pasti akan lebih takjub dengan pulau ini.
Rental Brio Matic 3hari: 1.250.000
Bensin: 175.000
Imelda Homestay 2n: 260.000
Laundry 2kg 20.000
Makan: 125.000
Alfamart: 250.000

Day 4
Taman Nasional Gunung Rinjani
Kami melewati kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Jalannya halus, berkelok-kelok, dan hutannya sangat lebat. Saking lebatnya membuat jarak pandang terbatas. Pohon dari sisi kanan kiri sampai menyatu dan menghalangi cahaya matahari. Keadaan jalannya sangat sepi meski di siang hari. Ada perasaan takut dibegal di jalan karena saking sepinya. Kendaraan yang berpapasan dengan kami sangat jarang. Namun tempat ini berhasil membuat saya berdecak kagum luar biasa. Kita dapat melihat kawanan monyet liar yang jinak lalu lalang di tepi jalan. Mungkin seperti di taman safari.
Baun Pusuk

Puncak Pass Baun Pusuk
Ini adalah lokasi tertinggi di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Pemandangannya luar biasa indah. Masih di kawasan di mana monyet dapat bercengkerama dengan manusia.
Parkir mobil 5.000

Sate Ikan Tanjung di Pantai Bayan
Sate ikan yang telah dibumbui rempah kuning dan sedikit pedas lalu dibakar. Enak banget!!!
1 porsi 12 tusuk sate tanpa nasi 20.000. Total makan malam 50.000

Air Terjun Sendang Gile
Petugas parkir (warga setempat) berusaha malakin pengunjung. Memaksa menawarkan jasa guide. Padahal jalan ke lokasi air terjun telah dibangun permanen. Biaya jasanya pun tidak masuk akal. 200rb ke lokasi air terjun 1, dan 350rb ke lokasi air terjun ke2. Kamipun menolak dengan sopan dan disuruh membayar biaya parkir yang overprice. Di sini juga banyak kawanan monyet. Banyak pedagang di area air terjun. Ada juga ojek motor jika tidak ingin berjalan kaki. Biaya ojek 50rb, tapi karena sudah sore mereka menawarkan 30rb diantar sampai area parkir.
Parkir mobil 20.000
Jajan: 85.000
Anak Rinjani Homestay 1n: 150.000

Sendang Gile
Day 5
Sasaku Lombok
Sasaku adalah toko oleh-oleh. Produk utama yang dijual adalah kaos. Desain kaosnya keren-keren banget.

Pantai Senggigi
Pantai ini adalah pelabuhan yang diperuntukkan untuk kapal jarak jauh. Banyak pula kapal nelayan. Tempatnya sangat rindang karena banyak pepohonan di tepi pantai. Pantai ini mungkin pantai yang paling dulu tenar dan dikembangkan di Lombok. Sepanjang perjalanan ke pantai dari parkir, terdapat pedagang souvenir dan makanan yang telah tertata rapi. Sayang pemandangannya tidak seindah pantai-pantai lain yang saya kunjungi. Biaya masuknya Rp1.000,00 

Pura Watu Bolong dan Malimbu Hill
Untuk masuk ke pura, petugas mewajibkan untuk memakai kain dengan infak seikhlasnya. Namun kami tidak masuk, dan sekedar bersantai di samping pura sambil menikmati kelapa muda. Malimbu hill sendiri ada dua spot di tepi jalan menuju pelabuhan Bangsal dari arah Senggigi. Dataran tinggi di mana kita bisa melihat pantai dari kejauhan. Spot photo yang indah. Katanya waktu yang cocok untuk berdiam lama di tempat ini saat sunset.

Gili Meno
Kami memilih Meno karena pulau ini tidak terlalu besar dari Trawangan dan Air. Pulaunya juga tidak terlalu ramai. Ada danau di tengah pulau. Terdapat penangkaran penyu di Gili Meno Wall. Pulau ini sangat tenang dan syahdu. Tidak ada warung murah di pulau. Tapi ada satu hotel Casablanca namanya, menawarkan menu yang bagi kami lumayan murah. Sepiring nasi goreng dihargai hanya 20rb. Kami mencoba Rust Resto yang memiliki gazebo menghadap ke laut. Pesan menu pizza yang harganya 60rb untuk ukuran medium. Pizza di resto ini sangat lezat. Seperti pizza buatan Kedai Kita Bogor. Meski di pulau, ada banyak toko yang menyediakan kebutuhan sehari-hari. Harganya tentu lebih mahal daripada di luar pulau. Jika berlibur di Gili, jangan lewatkan agenda snorkeling. Pemandangan bawah lautnya menawan hati. Indah sekali.
Gili Meno

Rawa Indah Cottage 2n: 360.000
Sewa Sepeda 1hari: 35.000
Paket snorkeling 2org: 250.000
Bangsal-Gili Meno 2org: 50.000
Gili Meno-Bangsal 2org: 40.000
Go Car ke Mataram: 95.000
Jajan: 330

Day 6
Dari pelabuhan Bangsal menuju Mataram, kami mengambil arah melewati pegunungan. Ternyata tidak hanya di daerah Taman Nasional Gunung Rinjani kita bisa melihat monyet berkeliaran di jalan, di daerah yang bernama pusuk juga ini ada bike park. Di sekitarnya banyak monyet-monyet liar berkeliaran. Mereka lucu sekali. Di banding akses menuju Mataram yang melewati pinggiran panorama pantai, melewati tepi gunung ini lebih dekat sekitar 10km. Di tepi hutan banyak warung dan penjaja Durian. Kami juga melewati pasar Durian. Wah surga! Namun jika ingin lewat pinggir pantai juga gak kalah asyiknya. Panorama pantainya sangat indah meski lebih jauh. Kita bisa berhenti dan mengambil photo sejenak di Malimbu Hill.

Bandara Lombok
Pasar Ampenan Kota Tua
Dulunya adalah pelabuhan kapal penyeberangan, yang saat ini telah dipindah ke wilayah Senggigi. Pedagang durian berkumpul di satu tempat yaitu sebuah bundaran taman. Sehingga terkenal sebagai pusat durian yang buka hingga malam. Sayangnya harga durian di sini tidak murah-murah amat.
Durian 3 buah ukuran sedang: 90.000

Pasar Cakranegara
Browsing via internet buat cari oleh-oleh khas Lombok. Pasar ini masuk ke salah satu rekomendasi, apalagi ada nilai plus bisa ditawar. Ternyata waktu ke sana ZONK, cuma pasar biasa yang menjual baju dan kebutuhan pokok layaknya pasar tradisional umumnya. Akhirnya melipir ke sasaku lagi. Padahal udah mampir sasaku Senggigi, untungnya di Mataram juga ada. 
Sasaku: 126.000
Oka Homestay: 125.000
Makan: 146.000
Go Car: 72.000

Day 7
Pesawat Lombok Praya-Jakarta: 1.186.000
Go Car Bandara: 107.000

Total: 7.450.000

Untuk penginapan dengan budget yang sangat terbatas, kami mendapatkan fasilitas sepadan. Yang pasti dari ke4 penginapan di atas terawat, bersih, dan nyaman. Pengeluaran terbesar untuk transportasi. Kami memilih sewa mobil karena membawa anak usia 18 bulan. Pengeluaran terbesar ke2 untuk makan. Nasi campur seharga 10rb itu sudah sangat murah. Itupun jika kamu beruntung menemukan warung makan sekelas warteg. Di tempat wisata banyak resto/cafe yang tarif sekali makan bisa menghabiskan uang setara dengan biaya penginapan semalam. Namun saat perjalanan pulang menuju bandara lombok, kami dibuat terperanga. Nasi 1 bungkus dijual dengan harga 3rb saja.
Selama di Lombok, kami jarang sekali bertemu turis lokal. Apalagi saat di pulau, mungkin hanya kami pasangan turis lokal yang berlibur saat itu. Sisanya turis internasional dari berbagai negara. Bahkan kami sempat berbincang dengan turis asal Inggris yang telah menetap di Gili Meno dan memiliki resor di sana. Bahasa Indonesianya fasih sekali. Saat di pesawat kami juga bertemu pasangan asing yang berkomunikasi dengan bahasa Indonesia layaknya bahasa ibu kandung mereka. Wow!!! Saya merasa asing di negara sendiri. Ketemunya bule terus, selain warga lokal Lombok sendiri. Jangan-jangan ini berkebalikan dengan orang-orang Indonesia yang memadati Singapura untuk berwisata. Who knows, saya aja belum pernah ke Singapura. Saking jarangnya turis lokal, warga Lombok malah mengira kami orang Malaysia. Ampuuuun...
Anyway masyarakat Lombok sangat ramah. Pun bule-bule yang ada di sana sangat sopan, mau menyapa saat berpapasan. Padahal kami tidak saling mengenal. Jika kalian ingin berwisata ke Lombok, saat festival Bau Nyale berlangsung adalah waktu yang sangat tepat. Tidak saja mengunjungi keindahan wisata alam Lombok, kalian juga bisa sekaligus menikmati wisata budaya yang dipersembahkan oleh masyarakat lokal, Suku Sasak Lombok.
Kuta Mandalika


Comments

Popular Posts